Banyak hotel di Batu belum kantongi Amdal
BATU: Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Batu menyoroti masih banyaknya hotel dan resort yang belum mematuhi kelengkapan tentang Analisa Dampak Lingkungan (Amdal) maupun water treatment.Kepala KLH Kota Batu, Bambang Parianom, mengatakan terdapat sejumlah hotel dan resort yang baru berdiri dan sudah beroperasi namun belum memenuhi kelengkapan Amdal maupun sumur resapan.
“Kami sudah menegur kepada sejumlah pengelola hotel dan resort untuk segera melengkapi dokumen maupun izin utamanya mengenai Amdal,” kata Bambang, Rabu (26/1).
Menurut dia masalah Amdal ini menjadi kewenangan KLH. Sementara itu menyangkut perizinan yang lain menjadi kewenangan kantor perizinan terpadu.
KLH minta keasadaran kepada pengelola hotel untuk segera memiliki dokumen terkait Amdal. Sebelumnya, Pemkot Batu juga sempat melakukan sidak terkait perizinan Amdal, air bawah tanah (ABT), dan water treatment ke Hotel Singhasari Resort yang saat ini sedang tahap pembangunan.
Ketentuan tentang water treatment wajib untuk hotel yang memiliki kamar lebih dari seratus unit. Water treatment ini untuk mengolah limbah, baik limbah dapur maupun kamar agar tidak mencemari air milik warga sekitar hotel.
Ketentuan tersebut untuk menghindari adanya dampak yang kemungkinan timbul seperti pencemaran air maupun bau yang puncaknya bisa mengundang protes warga. KLH, ujar dia, siap menerima masukan dari masyarakat terkait segala permasalahan yang mungkin timbul akibat hotel yang belum memiliki Amdal maupun water treatment.
Melalui laporan tersebut, pemkot berharap bisa mendapat masukan maupun informasi guna dijadikan acuan untuk mengambil kebijakan maupun solusi lebih lanjut. Karena bagaimanapun kepentingan investasi juga harus memperhatikan faktor lingkungan dan masyarakat.
Mohammad Bisri, Guru Besar Ilmu Konservasi Sumber Daya Air Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) Malang, mengatakan ke depan hotel idealnya juga membangun sumur resapan (injection) dengan tingkat kedalamnya antara 100-120 meter. Keberadaan infrastruktur bisa menjadi salah satu solusi mengatasi banjir sekaligus sebagai daerah konservasi ruang terbuka hijau. (dw)
sumber BISNIS-JATIM.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar